Risiko dan Keberanian Itu Berbatas Tipis dalam Keputusan

By | October 20, 2016

bisnis-pasti-ada-resiko

Sahabat JUARA,

Sebagai pemimpin di mana pun, anda tentu pernah ada atau bahkan sering dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Saya juga pernah, dan beberapa pengalaman sudah saya bagikan di website puteralengkong.net yang anda setia membacanya ini. Salah satunya ini: http://puteralengkong.net/leadership-pemimpin-itu-diuji-dari-keberaniannya-mengeksekusi

Sebelum saya akan membagikan pengalaman berikutnya, saya sempat merenung dan bertanya, apakah memang pilihan yang tidak mudah sengaja diujikan untuk menakar kualitas kepemimpinan kita? Saya merasa, tak kurang-kurang saya menaikkan kualitas kepemimpinan saya. Banyak pemimpin perusahaan pula yang sudah mengikuti materi kepemimpinan yang saya bawakan.

“Beda lapangan, beda hitungan di atas kertas.” Atau, “Praktik tak semudah teori.” Rupanya ungkapan-ungkapan itu benar. Saya pun merasa terus diuji apakah teori yang saya bawakan di kelas bekerja sempurna (it works) di lapangan.

Sungguh, hati ini bergejolak.

Pekan lalu, saya diundang klien, PT Pulau Sambu Kuala Enok, untuk memberikan training. Selalu senang mendapatkan undangan seperti ini. Mengajar sudah menjadi panggilan hati saya, lebih dari panggilan profesi.

Hanya saja, kali ini berbeda. Ada pertimbangan yang harus saya pikir masak-masak untuk mengiyakan undangan tersebut. Dari informasi yang saya dapat, akan ada perjalanan di atas speedboat dari Kuala Tungkal selama 1 jam sebelum sampai di lokasi training di Kuala Enok. Padahal, sebelumnya selama 3 jam harus naik kendaraan via darat dari Jambi ke Kuala Tungkal. Jambi-Jakarta sendiri hanya 1 jam.

Istri sempat ragu-ragu mengijinkan saya berangkat. Putri kami masih sangat kecil untuk ditinggalkan ke lokasi yang menurut kami agak riskan.

Dalam keraguan, saya mencari informasi pembanding ke sana-kemari. Keluarga saya yang tinggal di Jambi menyarankan agar saya tidak berangkat. Kata mereka jalanan rusak.

Teman sekolah saya, seorang pengusaha di Jambi, menyarankan sebaliknya. Menurutnya jalanan aman-aman saja. Sebaiknya saya berangkat.

Dan… akhirnya saya berangkat. Cukup lengkap informasi saya kantongi. Risiko-risiko perjalanan sudah saya hitung cermat. Rasa ragu saya bungkus dengan langkah-langkah antisipasi. Jika dalam perjalanan biasa saya melenggang santai, dalam perjalanan seperti ini saya menaikkan level kecermatan dan kehati-hatian lebih tinggi.

Benar saja. Keputusan saya tidak keliru. Setelah perjalanan menegangkan dengan perahu cepat berkapasitas 8 penumpang, saya dan tim tiba di lokasi yang menakjubkan. Lega. Lebih lega lagi, selain ditempatkan di mess direksi yang nyaman, suguhan makanan yang dihidangkan pun mewah: seafood. Mengapa saya sebut mewah? Maaf, karena sebelumnya saya membayangkan di pedalaman akan kesulitan makanan. Ternyata berlimpah.

Ternyata pula, teman-teman yang bekerja di perusahaan ini adalah para pekerja tangguh. Mereka bersemangat dalam segala keterbatasan: lokasi yang terpencil, akses yang terbatas, dan kehidupan yang relatif monoton.

PT Pulau Sambu Kuala Enok adalah pengolahan minyak kelapa menjadi minyak goreng. Pangsa pasar mereka ekspor. Jadi, distribusi mereka menggunakan kapal tanker. Mereka punya izin pelabuhan sendiri untuk berlabuhnya kapal-kapal tanker itu.

Saya belajar dari pengalaman ini. Bahwa jika tidak ada keberanian, tidak mungkin saya sampai di sana. Keberanian saja juga tidak cukup. Saya harus bikin beberapa kemungkinan supaya berhasil dan selamat sampai tujuan dan pulang dengan selamat pula. Risiko saya pertimbangkan. Aspek keamanan saya hitung. Asas manfaat saya landaskan. Begitu matang, melangkahlah saya dengan yakin!

Perjalanan ini saya sebut sebagai metafora akan perubahan. Tidak ada perubahan yang nyaman. Namun, tanpa perubahan tidak ada pencapaian baru. Untuk itu diperlukan pengorbanan. Sisihkan rasa takut, pahami sumber daya, dan perbesar keberanian.

Memang, tidak setiap perubahan berhasil. Bisa gagal. Namun, gagal karena tidak berani beranjak bukanlah mental pemimpin. Di sinilah pengetahuan, kecakapan, dan sikap berpadu kompak. Di sinilah teori yang bagus-bagus itu dipraktikkan dan dibuktikan.

Untuk saya, perjalanan ini meneguhkan, sukses itu diuji lewat keberanian mengambil keputusan, keberanian menepis rasa was-was dan khawatir, keberanian melangkah sampai berhasil. Di kelas training, detail tentang bagaimana saya memaknai perjalanan perubahan ini saya bagikan.

Untuk mengundang Motivator Putera Lengkong sebagai Pembicara Training Leadership di perusahaan anda silakan hubungi 021 2932 1243 atau 0813 1009 2248.

Salam Juara!

One thought on “Risiko dan Keberanian Itu Berbatas Tipis dalam Keputusan

  1. neldi

    “Keberanian saja juga tidak cukup. Saya harus bikin beberapa kemungkinan supaya berhasil dan selamat sampai tujuan dan pulang dengan selamat pula”.
    Yess you…

    Reply

Leave a Reply to neldi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *